Inilah Pesona Wae Rebo, Kampung di Atas Awan yang Menawan dan Mencuri Perhatian

- Senin, 6 Februari 2023 | 07:00 WIB
Jika Anda mencintai wisata backpacker yang penuh nuansa harmoni alam dan budaya, Wae Rebo adalah pilihan terbaik! ( Alex Azabache via Pexels)
Jika Anda mencintai wisata backpacker yang penuh nuansa harmoni alam dan budaya, Wae Rebo adalah pilihan terbaik! ( Alex Azabache via Pexels)

Penulispro.com - Sebuah kampung bernama Wae Rebo terletak di dataran tinggi Manggarai Selatan.

Wae Rebo dikelilingi oleh hamparan perbukitan, lembah hijau, serta gugus pegunungan.

Para wisatawan memberi istilah Kampung diatas Awan untuk merumuskan kesan tentang keindahan alam dan keunikan budaya di Wae Rebo.

Ketenangan dan keindahan Wae Rebo memang bagai lukisan alam. meski terpencil dan cukup sulit dijangkau.

Jarak antar desa terpisah lembah menganga diantara bukit berkerudung kabut putih.

Anehnya justru warga desa tetangga banyak yang terlambat mengetahui keberadaan Wae Rebo.

Selama dua periode kurun waktu dan sebelum pemerintah resmi membuka akses pariwisata, Wae Rebo hanya dikunjungi beberapa peneliti asing maupun nasional.

Saat ini, kampung di Kecamatan Satarmese ini mampu mencuri hati wisatawan, terutama turis asing, setelah pemerintah resmi membuka Wae Rebo sebagai salah satu destinasi wisata terbaik Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Mbaru Niang, Rumah Adat Yang Terancam Punah

Wae Rebo adalah satu-satunya desa yang mempertahankan contoh asli rumah bundar beratap jerami di seluruh Manggarai.

Sebabnya, kebijakan pemerintah setelah tahun 1970an ternyata berakibat fatal terhadap pelestarian bangunan unik ini.

Saat itu negara mendorong perpindahan desa gunung ke dataran rendah. Pembangunan rumah juga wajib berbentuk petak, bukan bulat atau kerucut seperti bentuk Mbaru Niang.

Hanya warga Wae Rebo saja yang bertahan pada prinsip untuk tidak meninggalkan tanah leluhurnya.

Leluhur Wae Rebo termasuk Empo Maro, mewariskan 7 buah rumah kerucut yang menyimpan banyak makna budaya.

Hasil dari keteguhan hati masyarakat, kini Mbaru Niang masih bertahan bahkan dikagumi oleh orang-orang asing.

Halaman:

Editor: Frida Firdiani

Tags

Terkini

Bahaya Microsleep saat Berkendara dan Pencegahannya

Selasa, 21 Maret 2023 | 11:42 WIB

Shalat Tarawih di Masa Khalifah Umar bin Khattab

Senin, 20 Maret 2023 | 22:00 WIB
X