Penulispro.com - Siapa sajakah sosok 10 sahabat pertama masuk Islam? Salah satunya dikenal sebagai ahli sabar.
10 sahabat pertama masuk Islam itu hidupnya paling teraniaya ketika ajaran dari Rasulullah saw disampaikan di Kota Mekkah.
10 sahabat pertama masuk Islam tersebut juga dikenal sebagai sosok dermawan di sepanjang hidupnya.
Sosok Dermawan
Ada salah satu rumah sederhana di Kufah, sebuah kota yang sekarang berada di wilayah Iraq.
Tidak ada yang istimewa dengan rumah ini, kecuali adanya satu ruangan yang dipakai untuk menyimpan harta kekayaan, khususnya dinar dan dirham.
Uniknya ruangan ini dibiarkan tidak berpintu atau ditutupi tirai sehingga orang yang masuk ke rumah ini bisa melihat dan mengambil harta kekayaan yang ada di dalamnya.
Baca Juga: Kisah Sahabat Rasulullah: Suhail bin ‘Amr, Ahli Syair yang Untaian Katanya Menggetarkan Hati
Dan memang, untuk tujuan inilah si empunya rumah menyimpan hartanya di sana, yaitu agar para tamu atau orang-orang yang membutuhkan bantuan bisa mengambilnya sesuai keperluan.
Simaklah apa yang dikatakan oleh si pemilik rumah terkait kamar tersebut, “Demi Allah, aku tidak pernah menutupnya walau dengan sehelai benang. Dan, aku tidak pernah menghalangi siapa pun yang membutuhkannya …!”
Khabbab bin Al-Arat
Siapakah pemilik harta nan budiman ini? Dia adalah Khabbab bin Al-Arat bin Jundalah At-Tamimi, salah seorang sahabat senior dari kalangan muhajirin.
Khabbab termasuk 10 sahabat pertama yang masuk Islam.
Khabbab juga termasuk orang yang mengikuti perjalanan dakwah Nabi saw sejak awal kenabian sampai beliau wafat.
Atas jasa-jasanya itu, pada masa kekhalifahan Umar bin Khathab ra dan Utsman bin Affan ra, dia mendapatkan tunjangan (gaji) yang besar dari Baitul Mal.
Artikel Terkait
Ilmu Islam : Mengingat Kembali Perjanjian dengan Allah Sebelum Lahir
Ilmu Islam: Yang Perlu Kamu Tahu Ada 3 Kejadian Ketika Nyawa Dicabut
Ilmu Islam: 5 Tempat di Al-Qu’ran yang Masih Menjadi Misteri
Ilmu Islam: Ini Dia Kesibukan Para Malaikat di Bulan Ramadhan, Ayo Beramal Sholeh!
Ilmu Islam: Neraka Tidak Melulu Panas, Siksa Neraka Juga Ada yang Dingin