Belajar Pentingnya Musahabah dari Kisah Umar bin Abdul Aziz sang Khalifah Dinasti Umayyah

- Rabu, 24 Mei 2023 | 19:15 WIB
Bermuhasabah adalah amalan yang senantiasa dikerjakan oleh Umar bin Abdul Aziz  ((unsplash.com @mhrezaa))
Bermuhasabah adalah amalan yang senantiasa dikerjakan oleh Umar bin Abdul Aziz ((unsplash.com @mhrezaa))

penulispro.com- Kisah Umar bin Abdul Aziz seakan tak lekang oleh zaman.

Bagaimana tidak? Kisah Umar bin Abdul Aziz yang merupakan khalifah dari Dinasti Ummayah itu begitu menginspirasi.

Sebagai cicit dari Umar bin Khattab, kisah Umar bin Abdul Aziz layak untuk kita telaah dan teladani.

Kisah perjalanan hidup seorang manusia yang bertransformasi menjadi sosok insan kamil.
Mampu mengemban amanah sebagai khalifah umat Islam saat itu, ia pun dijuluki sebagai khulafaur rasyidin kelima karena dedikasinya.

Ada pun kunci dari suksesnya proses transformasi itu karena kebiasaan Umar bin Abdul Aziz untuk senantiasa bermuhasabah atau mengevaluasi diri.

Sebelum menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai orang yang terbiasa hidup bermewah-mewahan dan tak terlalu peduli terhadap visi misi hidupnya.

Namun, ketika ia diamanahkan menjadi khalifah, pola pikir dan gaya hidupnya berubah 180 derajat.
Umar bin Abdul Aziz menjadi pemimpin yang sangat amanah dan zuhud terhadap kehidupan dunia. Ia sangat sadar siapa dirinya dan menjaga setiap perilakunya dari hal yang sia-sia.

Baca Juga: Kumandang Azan Pertama Kali di Kota Mekkah, Begitu Syahdu dan Menggetarkan Hati

Pentingnya Muhasabah
Inilah alasan muhasabah itu penting bagi siapa pun.
Mengapa? Karena seringkali seseorang celaka karena tidak sadar akan keadaan dirinya. Dia merasa pintar, padahal bodoh.

Dia merasa hebat, padahal biasa-biasa saja. Dia merasa kuat, padahal lemah. Dia pun merasa mulia, padahal banyak dosa.
Akibat dari ketidaksadarannya ini, dia kerap salah langkah, salah ucap, salah tindak, dan salah mengambil keputusan dalam hidup.

Apa akibatnya? Dia celaka, rugi dan tepermalukan.
Di sinilah pentingnya bermuhasabah, menghitung dan menimbang diri sehingga seseorang paham tentang keadaan dirinya.
Apa yang paling dibutuhkan, mana yang layak dilakukan, mana yang tidak layak dikerjakan. Dan tentu saja, bermuhasabah agar tahu apa yang diinginkan Rabb Ta’ala atas dirinya.

Maka, ada nasihat berharga yang disampaikan oleh Umar bin Khathab ra.
“Hisablah (hitunglah, koreksilah) diri kalian sebelum kalian dihisab. Dan, berhiaslah (dengan amal saleh) untuk (menyambut datangnya) pagelaran agung (hari kiamat).” (HR. At-Tirmidzi)

Kisah Umar bin Abdul Aziz
Di sini kita layak belajar dari sosok Umar bin Abdul Aziz tentang bagaimana dia membangun kesadaran bagi diri dan keluarganya.
Ia pun bisa menggapai hal yang paling menyelamatkan bagi dunia dan akhiratnya.

Raja’ bin Hayat (salah seorang menterinya Umar bin Abdul Aziz) bercerita, “Aku pernah membersamai Umar bin Abdul Aziz saat dia menjadi Gubernur Madinah. Dan, dia mengutusku untuk membelikan pakaian.”
“Lantas diriku membelikan pakaian untuknya seharga lima ratus dirham, sebuah harga yang sangat mahal. Ketika melihatnya, dia berkomentar, ‘Ini bagus, tapi sayang harganya murah’.”

Halaman:

Editor: Meidiana Frikasari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X