Penulispro.com - Tahukah kamu bahwa di Bulan Ramadhan ada kesibukan Para Malaikat yang akan mendatangi orang yang sedang beribadah kepada Allah SWT?
Berikut kesibukan Para Malaikat di Bulan Ramadhan:
Suasana Surga Menyambut Bulan Ramadhan
Sesungguhnya suasana Surga itu diberi wangi-wangian harum dan dihias dari tahun ke tahun tatkala menyambut datangnya bulan Suci Ramadhan.
Pada malam pertama Bulan Suci Ramadhan, akan datang angin yang berhembus dari Arsy, yang disebut dengan hembusan angin Al-Mutsirah dan hembusan itu mengakibatkan daun-daun dari pohon yang rindang di dalam surga bergoyang dan saling bersentuhan satu sama lain dan bergerak.
Sehingga timbullah suara-suara yang Indah nan merdu, yaitu suara yang belum pernah didengar oleh satu Makhluk pun, sehingga suara itu menarik perhatian para Bidadari Surga.
Para Bidadari Surga bertanya kepada Malaikat Ridwan, “malam apakah ini?” malaikat pun menjawab “malam ini adalah malam pertama bulan Ramadhan.” Lalu para bidadari itu berdoa kepada Allah SWT “ Ya Allah berikanlah kepada kami suami-suami dari hambaMu (yang rajin beramal baik) pada bulan ini.”
Kesibukan Para Malaikat dimulai setelah seruan dari Allah SWT
Kemudian Allah SWT Berseru, “ Wahai Malaikat Ridwan (Malaikat Penjaga Surga) bukalah pintu-pintu Surga untuk umat Muhammad yang berpuasa pada bulan ini.”
“Wahai Malaikat Malik (Malaikat penjaga Neraka) Tutuplah pintu-pintu Neraka bagi mereka yang berpuasa bulan ini.”
“Wahai Malaikat Jibril turunlah ke Bumi, kemudian ikatlah setan-setan yang jahat dengan rantai-rantai dan singkirkan mereka ke dasar lautan yang paling dalam, sehingga mereka tidak boleh mengganggu puasa Umat Muhammad, kekasihKu.”
Pada hari pertama Ramadhan Allah SWT mengampuni hambaNya yang melakukan 3 perkara yaitu:
1. Siapa yang mencintai Allah SWT maka Allah SWT akan mencintainya;
2. Siapa yang mencari Allah SWT maka Allah SWT akan mencarinya;
3. Siapa yang memohon ampun kepada Allah SWT maka Allah SWT akan mengampuninya.
Maka Allah SWT akan memerintahkan Para Malaikat yang mencatat amal Manusia, untuk mencatat amal kebaikan manusia dari 3 kumpulan orang-orang tersebut dan kemudian menggandakannya berlipat-lipat.
Kemudian memerintahkan tidak mencatat amal keburukannya, dan menghapus perhitungan atas dosa mereka terdahulu.