Ilmu Islam : Mengingat Kembali Perjanjian dengan Allah Sebelum Lahir

- Minggu, 26 Maret 2023 | 04:00 WIB
Perjanjian dengan Allah (angkapan Layar Youtube @IslamPopuler)
Perjanjian dengan Allah (angkapan Layar Youtube @IslamPopuler)

Penulispro.com - Sebagai Muslim kita sudah diajarkan bahwa ada perjanjian dengan Allah SWT sebelum kita dilahirkan ke Dunia ini. Memang kita tidak mengingatnya, tapi hal itu benar-benar terjadi.

Pertanyaannya apa yang kita bicarakan dengan Allah SWT sebelum lahir? Kenapa kita tidak mengingat dialog dengan Allah SWT pada saat masih menjadi Janin?

Baca Juga: 5 Tips Jitu agar Kamu Tidak Loyo Saat Menjalankan Puasa. Yuk, Lakuin Agar Puasamu Lancar!

Hal perjanjian dengan Allah seperti apa yang kita bicarakan sebelum lahir ke dunia? Perjalanan hidup Manusia sudah dirincikan dalam Alam Ruh kehidupan dunia hingga kehidupan Akhirat dan berakhir di Surga atau Neraka.

Manusia sudah mengadakan perjanjian dengan Allah SWT jika menyanggupi melaksanakan janji itu kita akan lahir ke dunia jika tidak kita tidak akan ada di dunia ini. Saat di dalam kandungan itulah sang Janin bisa berkomunikasi dengan Allah SWT.

Dialog itu berisi perjanjian dengan Allah SWT sebagaimana QS Al-A’raaf: 172

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari Sulbi mereka dan Allah Ta’ala mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari Kiamat kami tidak mengatakan, “sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (Keesaan Tuhan).”

Hal ini dibenarkan oleh Ubay Bin Ka’ab beliau berkata “Mereka (Ruh tersebut) dikumpulkan, lalu dijadikan berpasang-pasangan, baru kemudian mereka dibentuk. Setelah itu mereka pun diajak bicara, lalu diambil dari mereka janji dan kesaksian, “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”

Mereka menjawab “Benar”. Sesungguhnya Aku akan mempersaksikan Langit tujuh tingkat dan Bumi tujuh tingkat untuk menjadi saksi terhadap kalian. Serta menjadikan nenek moyang kalian Adam sebagai saksi. Agar kalian tidak mengatakan pada hari kiamat kelak, “kami tidak pernah berjanji mengenai hal itu.”

Perjanjian mengenai si Janin senantiasa diingatkan para Rasul QS Al Hadid: 8 “Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyerumu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. Dan sesungguhnya Dia (Allah) telah mengambil perjanjianmu, jika kamu adalah orang yang beriman.”

Namun sifat manusia yang pelupa bahkan perjanjian dengan Allah itupun bisa dilupakan bahkan menjadi Kufur, maka itu Allah SWT mengutus para Rasul untuk mengingatkan umatnya

Perihal komunikasi dengan Janin bukanlah hal tak berdasar, sesuai Ilmu pengetahuan berkomunikasi dengan Janin memang dapat dilakukan.

Sebagai contoh seorang ibu yang berkomunikasi dengan Janinnya yaitu dengan membacakan Buku, maka Janin akan belajar untuk mendengar sebuah suara.
Suara menenangkan dari seorang Ibu akan membuat ikatan erat dengan sang Ibu ketika Janin telah lahir.

Selain itu, apabila sang Ayah juga berkomunikasi dengan si Janin, maka dapat melatih indera si Janin dengan dapat membedakan suara Ayah dan suara Ibunya.

Editor: Frida Firdiani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X