Tradisi Ramadhan di Masa Utsmani, Sambut Ramadhan Penuh Istimewa dan Terasa Luar Biasa

- Jumat, 24 Maret 2023 | 17:45 WIB
Lampu-Lampu Menerangi Menara Masjid Sepanjang Bulan Ramadhan  (unsplash.com Fotografer: Ayadi Ghaith)
Lampu-Lampu Menerangi Menara Masjid Sepanjang Bulan Ramadhan (unsplash.com Fotografer: Ayadi Ghaith)

penulispro.com - Tradisi Ramadhan di masa Utsmani sungguh istimewa di hampir semua era kepemimpinan. Semarak Ramadhan bisa dirasakan di semua pelosok negeri.

Salah satu tradisi Ramadhan di masa Utsmani adalah tembakan meriam. Meriam ditembakkan di Istanbul.

Tembakan meriam ini sebagai pertanda datangnya bulan Ramadhan dan menjadi tradisi Ramadhan. Dengan demikian, masyarakat bisa mengetahui dengan mudah begitu tiba malam 1 Ramadhan.

Masyarakat menyambut datangnya Ramadhan dengan membersihkan rumah. Semua perabot rumah dibersihkan, bahkan ada sebagian yang diganti.

Baca Juga: Resep Menu Ayam di 10 Hari Pertama Ramadhan, Sangat Nikmat dan Bergizi Tinggi

Terdapat pula hidangan khusus untuk berbuka. Hidangan tersebut tidak lazim ditemui pada hari-hari biasa di luar Ramadhan.

Uniknya, negaralah yang mengatur menu buka puasa tersebut. Negara telah menyiapkan anggaran khusus dan mempersiapkannya setahun sebelum datangnya Ramadhan.

Sultan mengundang chef khusus untuk menyiapkan menu, pemilihan bahan terbaik, sekaligus perhitungan anggarannya. Pemilihan menu ini juga disesuaikan musim, apakah Ramadhan tiba saat musim dingin ataukah musim panas.

Sejumlah catatan sejarah yang tersimpan di Museum Topkapi menunjukkan, bahan-bahan yang digunakan untuk menu berbuka puasa adalah bahan langka berkualitas. Salah satunya adalah rempah-rempah berkualitas yang berasal dari tiga benua dan kristal gula.

Menu-menu istimewa tersebut disajikan di meja untuk buka puasa bersama. Satu meja biasanya dikelilingi oleh sepuluh orang.

Baca Juga: Mau Tahu Keistimewaan Puasa Ramadhan Dibanding Puasanya Umat-umat Terdahulu?

Hidangan pembuka saat buka puasa berupa buah-buahan seperti kurma dan aprikot. Selain itu, disajikan pula sup dan berbagai makanan yang terbuat dari keju.

Berbagai sirup dingin yang terbuat dari buah-buahan juga disajikan. Baklava biasanya dijadikan sebagai hidangan penutup.

Tradisi Ramadhan di masa Utsmani lainnya yang tidak kalah unik adalah penghapusan hutang masyarakat yang tidak mampu. Orang-orang kaya akan datang ke pasar untuk melunasi hutang orang-orang yang membutuhkan.

Halaman:

Editor: Meidiana Frikasari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X