Bagaimana Para Ulama Salaf Menyambut Bulan Ramadhan, Membuat Kita Takjub dan Termotivasi Mengikutinya

- Senin, 20 Maret 2023 | 12:46 WIB
Bulan Ramadhan adalah Syahrul Qur'an sebagai Petunjuk Hidup Manusia (unsplash.com Fotografer: GR Stocks)
Bulan Ramadhan adalah Syahrul Qur'an sebagai Petunjuk Hidup Manusia (unsplash.com Fotografer: GR Stocks)

Penulispro. com - Saat ini, sejumlah daerah begitu marak menggelar pawai dan sejumlah acara meriah untuk menyambut bulan Ramadhan.

Bagi umat Islam, Ramadhan memang sangat spesial. Wajar bila umat Islam menyambut bulan Ramadhan dengan persiapan istimewa.

Umat Islam di berbagai belahan dunia menyambut bulan Ramadhan dengan cara yang unik. Namun yang terpenting dari semua itu, bahwa Ramadhan adalah Syahrul Qur’an.

Al-Qur’an adalah kalamullah yang berisi petunjuk hidup bagi seluruh umat manusia. Begitu tinggi kedudukan Al-Qur’an di hadapan Allah.

Baca Juga: Simak Beberapa Handphone Mirip iPhone yang Bisa Jadi Rekomendasi untuk Digunakan

Para ulama salaf, mereka sangat memahami kedudukan agung bulan Ramadhan maupun Al-Qur’an. Itulah sebabnya, saat Ramadhan tiba, interaksi mereka dengan Al-Qur’an makin intens.

Para ulama salaf tidak membiarkan setiap detik berlalu tanpa berinteraksi dengan Al-Qur’an. Imam Syafi’i di saat Ramadhan tiba, beliau selalu menyibukkan diri bersama Al-Qur’an.

Imam Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an dua kali sehari ketika Ramadhan. Siang hari satu kali khatam dan malam hari satu kali khatam.

Selama bulan Ramadhan, Imam Syafi’i bisa mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 60 kali. Masya Allah, sungguh luar biasa.

Menurut salah satu murid Imam Syafi’i, Rabi’ bin Sulaiman, Imam Syafi’i hanya meluangkan waktu sedikit sekali untuk tidur malam.

Imam Syafi’i biasa menghabiskan malamnya dengan tiga jenis aktivitas. Beliau membaginya menjadi tiga waktu.

Sepertiga malam untuk menulis kitab, sepertiga malam berikutnya untuk Qiyamul Lail, dan sepertiga sisanya untuk istirahat.

Setiap detik bulan Ramadhan begitu berharga di hadapan para ulama salaf. Imam Bukhari dan Imam Sufyan Ats-Tsauri akan berlama-lama dengan Al-Qur’an sepanjang Ramadhan.

Imam Bukhari biasanya mengkhatamkan Al-Qur’an pada siang hari di bulan Ramadhan.

Ramadhan sungguh bernilai luar biasa di hadapan para ulama salaf. Mereka mentadabburi Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.

Halaman:

Editor: Frida Firdiani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X