Penulispro.com - Kematian adalah kesimpulan dari buku perjalanan seorang manusia, dan kematian Fir’aun menurut Islam sangat gamblang diceritakan dalam Al-Quran.
Ada alasan mengapa kematian Fir’aun menurut Islam begitu lengkap disebutkan.
Peristiwa kematian Fir’aun menurut Islam adalah simbol akhir dari musuh Allah Ta’ala yang penuh keburukan dan kehinaan.
Secara tidak langsung, Allah menyampaikan bahwa orang yang senantiasa menuliskan aneka keburukan dalam hidupnya, dan dia senang melakukan hal tersebut, maka besar kemungkinan dia akan menutup buku kehidupannya seperti Fir’aun.
kematian firaun menurut islam.jpg
Sosok Fir’aun yang diabadikan dalam bentuk patung (pixabay.com @Tammy Cuff)
Akhir Hidup Fir’aun
Kematian Fir’aun adalah gambaran paling jelas terkait hal tersebut. Dia menutup catatan kehidupannya dalam kekafiran dan kebencian kepada agama Allah.
Berikut sejumlah hal menarik terkait kematiannya yang tragis itu.
Saat kematian sudah semakin dekat, di tengah ombang-ambing gelombang lautan, Fir’aun mengakui kebenaran ajaran yang dibawa Musa.
Dia pun berkeinginan untuk menyatakan keimanan kepada Allah Azza wa Jalla. Namun, semua sudah terlambat. Pintu tobat sudah tertutup baginya (QS. Yunus [10]: 91)
Karena kedurhakaannya yang melebihi batas, Malaikat Jibril tidak rela apabila Fir’aun mendapatkan rahmat menjelang kematiannya.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Ketika Fir’aun berkata, ‘Aku percaya bahwa tiada tuhan melainkan Rabb yang dipercaya oleh Nabi Israil,’ Jibril berkata kepadaku: ‘Wahai Muhammad, andaikan engkau melihatku saat mengambil pasir lautan, aku sumpalkan ke mulutnya (mulut Fir’aun) karena aku khawatir apabila rahmat sampai menghampirinya’.” (HR. Ahmad)
Sejumlah orang dari kalangan Bani Israil (kaumnya Nabi Musa) yang telah Allah Ta’ala selamatkan, mereka masih ragu kalau Fir’aun mati tenggelam.
Maka, Allah Ta’ala tampakkan jenazahnya melalui gelombang yang mengapungkannya di atas air.
Artikel Terkait
Adab-adab Dalam Berdoa Bagi Umat Muslim, Agar Doa Diijabah Allah Swt
Berprasangka Baik kepada Allah Disebut Husnudzon, Amalan Hati Teramat Penting Saat Galau Meraja
Memulai Hari dengan Keutamaan Istighfar 100 Kali hingga 1000 Kali, Insya Allah Berkah
Cara Mensyukuri Nikmat Allah Itu Mudah Kok, Rajinlah Berpuasa!
Kisah Imam Syafi’i yang Perlu Diteladani: Ketajaman Firasat Hamba Allah yang Saleh