Inilah Makna dan Tafsir Surat Al-Fatihah, Membantu Shalat Menjadi Lebih Khusyuk

- Jumat, 17 Maret 2023 | 12:30 WIB
Surat al-Fatihah yang wajib dibaca pada saat melaksanakan shalat (Photo by Belajar Islam on Unsplash)
Surat al-Fatihah yang wajib dibaca pada saat melaksanakan shalat (Photo by Belajar Islam on Unsplash)

اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ

Artinya: “Tunjukilah Kami jalan yang lurus.”

Maknanya: “Tunjukilah, bimbinglah dan berikanlah taufik kepada kami untuk meniti shirathal mustaqiim yaitu jalan yang lurus.”

Jalan lurus itu adalah jalan yang terang dan jelas serta mengantarkan orang yang berjalan di atasnya untuk sampai kepada Allah dan berhasil menggapai surga-Nya.

Hakikat jalan lurus (shirathal mustaqiim) itu adalah memahami kebenaran dan mengamalkannya, dengan cara meminta ditunjukan oleh Allah menuju jalan tersebut dan bisa berjalan di atasnya, dan yang dimaksud itu adalah hidayah.

Yang dimaksud hidayah di sini berarti bisa memahami dan mengamalkan rincian-rincian ajaran Islam, caranya dengan berdoa.

Sehingga suatu doa menjadi jalan menginginkan memperoleh berbagai macam kebaikan dan manfaat bagi diri seorang hamba, dan setiap insan wajib memanjatkan doa ini dalam setiap rakaat shalat yang dilakukannya karena memang begitu membutuhkan doa ini.

Makna Ayat Ketujuh

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ

Artinya: “Yaitu jalannya orang-orang yang Engkau berikan nikmat atas mereka.”

Siapakah orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah? Dalam ayat lain dijelaskan bahwa mereka adalah para Nabi.

Juga orang-orang yang shiddiq/jujur dan benar, para pejuang Islam yang mati syahid dan orang-orang shalih, dan termasuk juga ialah setiap orang yang diberi anugerah keimanan.

Orang-orang yang mengenalNya dengan baik, mengetahui apa saja yang dicintai-Nya, mengerti apa saja yang dimurkai-Nya, selain itu dia juga mendapatkan taufik untuk melakukan hal-hal yang dicintai tersebut dan meninggalkan hal-hal yang membuat-Nya murka.

Jalan inilah yang akan mengantarkan hamba menggapai keridhaan Allah ta’ala, yakni jalan Islam, yang ditegakkan di atas landasan iman, ilmu, amal dan disertai dengan menjauhi perbuatan-perbuatan syirik dan kemaksiatan.

Sehingga dengan ayat ini kita kembali tersadar bahwa Islam yang kita peluk selama ini merupakan anugerah nikmat dari Allah ta’ala.

Halaman:

Editor: Frida Firdiani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X