penulispro.com - Afdhal berarti paling banyak keutamaan dan kemuliaannya. Nah, begitulah arti hamdalah dalam Islam. Sebagai kalimat tahmid (alhamdulillah; segala puji bagi Allah), arti hamdalah dalam Islam termasuk kalimat pujian yang sangat dicintai oleh Allah Ta’ala.
Perkataan Rasulullah saw pun semakin menguatkan arti hamdalah dalam Islam. Beliau bersabda, “... doa paling afdhal adalah (ucapan) alhamdulillah.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim, dan lainnya)
Mengapa hamdalah dipandang sangat utama? Karena arti hamdalah dalam Islam mencakup ungkapan zikir sekaligus permohonan kepada Allah Azza wa Jalla.
Maka, siapa membaca hamdalah berarti dia tengah memuji Allah atas limpahan nikmat-Nya.
Siapa memuji Allah atas anugerah nikmat, dia telah bersyukur kepada-Nya. Dan, siapa bersyukur kepada-Nya, artinya dia sedang meminta tambahan nikmat (QS. Ibrahim [14]: 7).
Baca Juga: Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa Nggak Sehat? Boleh Makan Gorengan Asal Caranya Begini
Makna Hamdalah
Kedahsyatan hamdalah terlihat dari redaksi kalimatnya itu sendiri.
Huruf alif lam, yang dibaca “al” pada kalimat hamdalah, dinamakan huruf “al-istighraq”. Artinya, huruf “al” yang maknanya menunjuk pada sesuatu yang luas, total, dan menyeluruh.
Hal ini semisal dengan kata “bayt” atau rumah.
Saat kata “bayt” ditambahkan huruf “al” di depannya, sehingga menjadi “al-bayt”.
Maknanya bukan lagi sekadar rumah, tetapi segala sesuatu yang ada di dalamnya, termasuk halaman, atap, perabotan, dan lainnya.
Ada pun kata “hamd” digunakan sebagai ungkapan terima kasih secara umum.
Dengan kata lain, hamdun atau hamd adalah ucapan terima kasih secara total, baik itu saat mendapatkan pemberian yang tampak maupun yang tidak tampak, terasa maupun tidak terasa, besar atau kecil.
Ketika kata “al” disandingkan atau dilekatkan dengan pujian kepada Allah, makna pujian tersebut bermakna total dan menyeluruh.
Saat kita mengucapkan alhamdulillah, saat itu pula kita memuji Allah secara total dan menyeluruh, bahkan tanpa batas atas segala nikmat dari-Nya.
Ketundukan Diri
Ucapan hamdalah seharusnya membuat kita semakin merendah di hadapan-Nya. Kemuliaan, kesuksesan, dan kelebihan diri, semua hadir karena kemurahan Allah semata.
Maka, tidak layak bagi kita untuk mengambil bagian dari pujian tersebut walau hanya sedikit.
Ketika mendapatkan kebaikan dan pujian, kembalikan pujian tersebut kepada Allah, Pemiliknya.
Ketika kita mengembalikan pujian kepada-Nya, pahala yang berlipat niscaya akan didapatkan.
Artikel Terkait
Inilah 4 Persiapan Menghadapi Bulan Suci Ramadhan yang Harus Diketahui Semua Muslim. Berlaku Setiap Tahun!
Semrawut dan Banyak Sampah, Masjid Raya Al Jabbar Ditutup Sementara, Sepekan Sebelum Ramadan Buka Kembali
Menjelang Malam Nisfu Sya’Ban, Ini Doa yang Rasulullah Munajatkan, Harus Kita Amalkan!
Kreasi Agar-agar Unik, Mirip Banget Seperti Buah Mangga yang Dibelah. Cobain Yuk, Nggak Ribet Kok!
Wajib Coba Resep Snack 1000-an, Bisa untuk Ide Jualan atau Takjil di Bulan Ramadhan