Semrawut dan Banyak Sampah, Masjid Raya Al Jabbar Ditutup Sementara, Sepekan Sebelum Ramadan Buka Kembali

Penulispro.com - Kabar kurang mengenakkan datang dari Masjid Raya Al Jabbar ditutup untuk umum atau masyarakat oleh Pemprov Jabar.

Walau sementara, berita tentang Masjid Raya Al Jabbar ditutup ditanggapi beragam dari berbagai kalangan masyarakat.

Ada yang menyayangkan Masjid Raya Al Jabbar ditutup karena sebagai tempat ibadah, tidak elok jika aksesnya dibatasi.

Ada pun yang mendukung keputusan itu, menilai kondisi Al Jabbar pasca-dibuka dua bulan yang lalu (30 Desember 2022) sudah sangat semrawut.

Semrawut dan Kumuh

Contoh semrawutnya kondisi Masjid Raya Al Jabbar terlihat dari keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir liar yang tidak tertata.

Belum lagi banyak taman yang rusak dan sampah di mana-mana sehingga menimbulkan kesan kumuh.

Lenyap sudah keindahan dan keagungan arsitektur masjid yang juga dikenal sebagai Masjid Terapung Gedebage itu.

Tak hanya itu, fungsi utama masjid sebagai tempat ibadah mulai tergerus dengan berbagai perilaku tidak pantas dari para pengunjung.

Tidak sedikit pengunjung yang menganggap Masjid Raya Al Jabbar sebagai tempat wisata.

Alih-alih meramaikan masjid dengan kegiatan keagamaan seperti salat, tadarus, atau mengikuti kajian, banyak dari pengunjung yang melepas penatnya ke tempat ini.

Bersantai bersama keluarga atau kerabat dan menggelar makan bersama di pelataran masjid, layaknya di tempat rekreasi.

Kesemrawutan di Masjid Raya Al Jabbar turut mengundang aksi kriminal.

Sebagaimana ramai diberitakan di media sosial, beredar video perempuan yang diduga mencopet barang milik pengunjung Al Jabbar, Sabtu (25/2/2023).

Walau perempuan terduga copet itu tidak ditahan oleh pihak keamanan, namun tindakannya telah mencoreng citra Masjid Al-Jabbar sebagai tempat ibadah.