Kisah Pemimpin Islam: Ketika Seorang Khalifah Mengejar Unta Zakat yang Terpisah dari Rombongannya

Lalu, si pelayan melihatnya lalu berkata, “Itu adalah Amirul Mu’minin (Umar bin Khathab).”

Utsman pun berdiri lalu mengeluarkan kepalanya dari pintu. Tiba-tiba Utsman merasakan angin panas bertiup sehingga dia menarik kembali kepalanya.

Saat Umar telah mendekat ke tempatnya, Utsman segera bertanya, “Apa yang membuatmu keluar pada saat seperti ini?”

Umar menjawab, “Dua ekor unta muda tertinggal dari kawanan unta zakat. Sedangkan unta-unta itu telah berlalu. Aku ingin membawa keduanya ke hima (tempat penampungan dan pemeliharaan unta zakat) karena aku khawatir keduanya hilang dan Allah meminta pertanggungjawabannya kepadaku.”

“Wahai Amirul Mu’minin! Singgahlah untuk minum dan berteduh, biar kami yang mengurusi keduanya,” ujar Utsman.

Umar pun berkata, “Kembalilah ke tempat berteduhmu wahai Utsman!” (Sahabat-Sahabat Rasulullah, Syeikh Mahmud Al-Mishri)

Baca Juga: Tentang Zakat: Empat Sifat yang Melekat pada Zakat sehingga Membuatnya Utama untuk Dikerjakan

Keinginan Terakhir yang Tidak terwujud

Pada masa-masa akhir kehidupannya, sekaligus masa akhir kekhalifahannya, Umar bin Khathab mengungkapkan satu keinginannya yang belum sempat tertunaikan. Amirul Mu’minin berkata:

“Jika masih diberikan kesempatan untuk hidup, aku akan berkeliling untuk mengunjungi rakyatku selama satu tahun penuh. Karena, aku tahu bahwa mereka memiliki kebutuhan yang tidak sempat tersampaikan kepadaku.”

“Entah itu karena mereka tidak dapat menemuiku atau karena pemimpin mereka yang tidak menyampaikannya kepadaku.”

“Aku akan berkeliling selama dua bulan di negeri Syam, dua bulan di Mesir, dua bulan di Kufah, dua bulan di Bashrah, dan dua bulan di Yaman.”

Namun, keinginan Umar itu tidak sempat tertunaikan untuk selamanya.
Karena, tidak lama setelah itu, Al-Faruq dipanggil pulang oleh Rabbnya. (Sirah Umar Ibn Al-Khathab, Ahmad Al-Taj)

Umar bin Khathab adalah salah satu kisah pemimpin Islam yang menginspirasi hingga saat ini.