penulispro.com- Terapi Islam terhadap marah merupakan hal penting yang perlu Anda ketahui sebagai seorang muslim.
Hal ini dikarenakan terapi Islam terhadap marah mampu meredakan rasa marah yang bisa membakar hati setiap orang sehingga terdorong pada perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
Terapi Islam terhadap marah ini tentunya berdasarkan hal-hal dasar yang memang sudah diajarkan di dalam ajaran Islam itu sendiri.
Baca Juga: Awal Mula Perintah Zakat dan Kisah Menarik Para Sahabat yang Mengumpulkannya
Definisi Marah
Para ahli mendefinisikan rasa marah sebagai perasaan jiwa yang dapat mendorong seseorang ke dalam perbuatan untuk menyakiti orang lainnya, sehingga apapun alasannya marah ini dianggap tidak baik.
Untuk itu Islam sebagai agama yang syamil atau menyeluruh, yang mengatur perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari memiliki terapi Islam terhadap marah yang dapat dipelajari dan diterapkan dengan benar.
Karena marah juga dianggap sebagai bara api yang bersemayam di dalam dada manusia, seperti yang diungkap oleh hadits Rasulullah Saw, yakni: “Ingatlah bahwa marah adalah bara api di dalam hati anak manusia…”
Sementara orang-orang yang beriman justru sebaliknya, biasanya mampu menahan gejolak dan perasaan amarahnya, bahkan mampu mengolah rasa marah tersebut, salah satunya adalah dengan menggunakan terapi-terapi yang ada dalam koridor Islam.
Baca Juga: Inilah 6 Syarat Wajib Zakat yang Menjadikan Harta Kita Harus Dikeluarkan Zakatnya
Agama Islam, melalui Al Qur’an dan al Hadits sudah mengajarkan berbagai cara untuk menjalankan terapi Islam dalam mengobati rasa marah tersebut.
Adapun beberapa terapi Islam terhadap marah itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Menghindari pemicu dan penyebab marah
Mencoba menghindari sifat-sifat yang gampang menyulut kemarahan seperti sifat takabur, membanggakan diri, menghina dan meremehkan orang lain, banyak bercanda, berdebat, campur tangan dalam urusan orang lain, iseng dan semacamnya.
2. Berlindung kepada Allah dari syaitan (Qs. Al A'raf, 7:200)
Diceritakan bahwa ada dua orang yang saling memaki dan Rasulullah Saw ada di dekat mereka, salah seorang dari keduanya mulai memerah kedua matanya serta mengembung otot-otot mukanya, maka kemudian Rasulullah Saw bersabda:
Artikel Terkait
Kisah Aisyah Istri Nabi Muhammad, Bukti Romantismenya Pernikahan Rasulullah
Belajar dari Kisah Siti Khadijah Istri Rasulullah, Pendamping Terbaik Nabi yang Tidak Pernah Terganti
Tentang Zakat: Empat Sifat yang Melekat pada Zakat sehingga Membuatnya Utama untuk Dikerjakan
Inilah 6 Syarat Wajib Zakat yang Menjadikan Harta Kita Harus Dikeluarkan Zakatnya
Awal Mula Perintah Zakat dan Kisah Menarik Para Sahabat yang Mengumpulkannya