penulispro.net- Cara mengolah rasa marah memang sesuatu hal yang tidak gampang untuk dilakukan, tetapi tetap perlu untuk diupayakan.
Untuk itu penting mengetahui cara mengolah rasa marah agar perasaan tersebut tidak menjadi hal yang justru merugikan seorang muslim dikarenakan akibat dari rasa marahnya.
Meski terasa enggan membicarakan perihal rasa marah ini, tetapi Islam mengajarkan cara mengolah rasa marah secara benar sehingga tidak sampai merugikan diri sendiri dan orang lain.
Baca Juga: Awal Mula Perintah Zakat dan Kisah Menarik Para Sahabat yang Mengumpulkannya
Dasar Dalil Tentang Marah
Cara mengolah rasa marah di dalam ajaran Islam berdasarkan atas dalil hadits Arbain nomor 16, yang berisi sebagai berikut:
“Dari Abu Hurairah r.a. bahwa seorang lelaki berkata kepada Nabi Muhammad Saw, ‘Berikanlah wasiat (pesan) kepadaku.’ Rasulullah Saw bersabda, ‘Jangan marah.’ Lelaki tersebut mengulangi pertanyaannya dan Rasulullah bersabda ‘Jangan marah.’.” (HR Bukhari).
Takhrij hadits tersebut bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab shahihnya pada kitab al-Adab bab al-Hadzar min al-Ghadhab, hadits nomor 6184.
Sementara kedudukan hadits yang sangat pendek tersebut merupakan satu dari keistimewaan Rasulullah Saw di mana beliau memiliki jawami’ al-kalim atau kalimat yang pendek, tetapi padat makna serta nilainya.
Hadits tersebut juga menjelaskan sebuah kunci dari kesehatan jiwa yang akan berdampak bagi kesehatan pada sisi lainnya, sebab marah merupakan kunci dari segala hal keburukan, sehingga apabila mampu menghindari marah maka seseorang akan terhindar dari pintu keburukan.
Baca Juga: Inilah 6 Syarat Wajib Zakat yang Menjadikan Harta Kita Harus Dikeluarkan Zakatnya
Dampak Negatif Marah
Adapun Anda yang tidak mengerti cara mengolah rasa marah tersebut maka akan banyak menemui banyak kerugian dan ketidakbaikan.
Oleh para pakar, marah didefinisikan sebagai gejolak jiwa yang mendorong seseorang untuk memukul dan membalas dendam (lihat pada kitab al-Wafi Syarh Arba’in an-Nawawi), bahwa marah banyak membawa dampak negatif.
Dampak dari rasa amarah tersebut seperti rusaknya tataran personal, buyarnya hubungan sosial, berdampak buruk pada badan, jiwa serta pikiran.
Artikel Terkait
Kisah Aisyah Istri Nabi Muhammad, Bukti Romantismenya Pernikahan Rasulullah
Belajar dari Kisah Siti Khadijah Istri Rasulullah, Pendamping Terbaik Nabi yang Tidak Pernah Terganti
Tentang Zakat: Empat Sifat yang Melekat pada Zakat sehingga Membuatnya Utama untuk Dikerjakan
Inilah 6 Syarat Wajib Zakat yang Menjadikan Harta Kita Harus Dikeluarkan Zakatnya
Awal Mula Perintah Zakat dan Kisah Menarik Para Sahabat yang Mengumpulkannya