Awal Mula Perintah Zakat dan Kisah Menarik Para Sahabat yang Mengumpulkannya

penulispro.com- Perintah zakat diturunkan pada tahun ke-2 Hijriyah di Madinah.
Perintah zakat ini ditandai dengan turunnya surah Al-Baqarah [2] ayat 3, “Dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat.”

Pendapat lain menyebutkan kalau perintah zakat baru turun tahun ke-9 Hijriyah, yaitu ketika Islam sudah tersebar di Jazirah Arabia.

Allah Ta’ala mewajibkan zakat bagi setiap muslim yang memiliki kriteria tertentu, di antaranya merdeka (bukan budak), sehat akal, memiliki sejumlah harta yang telah masuk nisab, dan sifatnya kepemilikan penuh.

Di antara harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah hewan ternak (kambing, unta, sapi), hasil bumi, emas dan perak, serta barang dagangan.

Ada pun pihak-pihak yang layak untuk menerima zakat disebutkan langsung dalam Al-Quran, yaitu surah At-Taubah [9)]ayat 60.

Baca Juga: Inilah 6 Syarat Wajib Zakat yang Menjadikan Harta Kita Harus Dikeluarkan Zakatnya

Pengumpulan dan Pendistribusian Zakat

Ketika pengaruh Islam telah meluas di Jazirah Arabia, Rasulullah saw mulai mengutus sejumlah sahabat untuk mengatur proses pengumpulan zakat sekaligus pendistribusiannya di sejumlah wilayah kaum muslim.

Di antara sahabat yang pernah mendapatkan tugas tersebut adalah Ala bin Al-Hadhrami, Adi bin Hatim, Qais bin Ashim, Malik bin Nuwairah, Az-Zibriqan bin Badr, Ali bin Abi Thalib, Al-Muhajir bin Abi Umayyah, Ziyad bin Labib, Amr bin Al-Ash, dan lainnya.

Pada saat diberangkatkan, para utusan dibekali sejumlah nasihat oleh Nabi saw, antara lain tidak mengambil harta pilihan (terbaik), menyalurkan harta zakat dan sedekah kepada yang berhak, dan tidak mengambil sedikit pun dari harta tersebut, kecuali kalau ada lebihnya.

Baca Juga: Tentang Zakat: Empat Sifat yang Melekat pada Zakat sehingga Membuatnya Utama untuk Dikerjakan

Kisah Menarik

Ada banyak kisah menarik terkait para utusan Rasulullah saw ini.
Satu di antaranya dinukilkan oleh Maulana Muhammad Zakariya Al-Kandhalawi, dalam buku Fadhilah Sedekah.

Satu ketika, sahabat Ubay bin Ka’ab diutus oleh Rasulullah untuk mengambil zakat dari salah seorang peternak unta.