Penulispro.com - Sejarah mencatat, pernikahan Aisyah istri Nabi Muhammad penuh dengan kasih sayang dan keberkahan.
Dua tahun setelah wafatnya Khadijah menjadi waktu ketika Aisyah istri Nabi Muhammad dinikahi oleh Rasulullah.
Abu Bakar As-Shiddiq selaku ayahnya sangat senang mendengar kabar tersebut, termasuk ibunya Aisyah.
Baca Juga: Doa Nabi Ibrahim dalam Al Quran: Lima Pujian, Lima Permohonan, dan Empat Pengijabahan
Tak lama kemudian, Rasulullah menikah dengan Aisyah dengan mahar 500 dirham.
Menikah ketika Masih Belia
Aisyah adalah satu-satunya istri Rasulullah yang dinikahi semasa kecil.
Meski usianya tergolong muda, namun tingkat ilmu dan kecerdasannya sangat tinggi sehingga ia tidak kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan seorang Nabi.
Dalam kehidupan Rasulullah, Aisyah adalah seorang istri yang sangat istimewa dan romantis. Ia sangat tahu bagaimana cara membahagiakan suaminya.
Selain itu, Aisyah juga berjasa besar dalam perjuangan dakwah Rasulullah.
Keromantisan Aisyah kepada Rasulullah
Ada riwayat yang menceritakan bahwa Aisyah berkata: “Suatu ketika aku minum dan aku sedang haid. Aku memberikan gelasku kepada Rasulullah, lalu beliau meminumnya tepat pada bagian gelas tempat aku minum. Dalam kesempatan lain, aku makan sepotong daging, kemudian Rasulullah mengambil potongan daging dan memakannya tepat di tempat aku memakannya.” (HR. Muslim)