Penulispro.com - Terdakwa pembunuhan berencana Yoshua Hutabarat, Richard Eliezer pada Rabu, 25 Januari 2023 kemarin membacakan nota pembelaannya di depan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pembelaan tersebut dia tulis sendiri di ruang tahanan Mako Brimob.
Dalam kesempatan tersebut Richard memohon maaf kepada keluarga besar Yoshua dan kekasihnya. Eliezer tak lupa juga meminta maaf kepada kedua orangtuanya. Pembelaan tersebut disampaikan Icad, panggilan akrab Richard dengan suara perlahan penuh haru.
Richard memohon maaf pada kedua orangtuanya atas peristiwa yang terjadi sehingga membuat keluarga bersedih. "Ma, maafkan saya membuat mama sedih melihat saya di sini. Tapi saya tahu mama bangga karena saya menjalankan perkataan mama jadi anak baik dan jujur," kata Richard, seperti dikutip dari akun Instagram @gallery.richard.
Baca Juga: Meminta Maaf, Richard Eliezer Ikhlas Apapun Keputusan Sang Kekasih: Bahagiamu adalah Bahagiaku
Permohonan maaf juga disampaikan khusus untuk ayahnya tercinta. "Pa, maafkan saya akibat peristiwa ini Papa harus kehilangan pekerjaan," ucap pria asal Manado ini. Dalam pembelaan tulis tangan tersebut, Richard juga menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua orangtuanya.
"Terimakasih untuk mama dan papa mengajarkan nilai-nilai kebaikan, kejujuran, dan kerja keras pada saya dan kakak sejak kecil," imbuhnya.
Pekan lalu Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut hukuman 12 tahun penjara kepada Eliezer sebagai eksekutor pembunuhan berencana Yoshua yang terjadi pada 8 Juli 2022 lalu di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Eliezer dijerat pasal 340 KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. Eliezer bersama-sama dengan Ferdy Sambo, Putri Candrawati, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.
Perencanaan pembunuhan tersebut dilatarbelakangi oleh kemarahan Ferdy Sambo yang mendengar bahwa Brigadir J telah melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawati. Tanpa mengkonfirmasikannya terlebih dahulu, Sambo kadung marah dan merencanakan pembunuhan tersebut.
Berdalih mengikuti perintah atasan, Eliezer melepaskan tembakan sebanyak 3 kali ke Brigadir J yang menyebabkan koleganya tersebut kehilangan nyawa.
Baca Juga: Penuh Sesal, Richard Eliezer Minta Pengampunan Pada Pembacaan Pleidoi: Mohon Maaf dan Penyesalan