Penulispro.com - Jakarta tak hanya berisi cerita tentang kemakmuran. Ada sisi lain yang berupa pemukiman padat di Jakarta.
Mencerminkan kehidupan masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki pilihan dan harus tinggal di pemukiman padat di Jakarta.
Gang Venus adalah salah satu contoh pemukiman padat di Jakarta. Gang yang tak seindah namanya.
Berada di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, disebut sebagai kawasan terpadat se-Asia Tenggara. Di lahan seluas 6,6 hektar ini, ditinggali 202 kk dengan 12 ribu jiwa warga.
Begitu padatnya membuat hunian yang dibangun berdiri tumpang tindih dan bersifat semi permanen.
Rata-rata satu rumah dengan dua lantai, dihuni belasan hingga puluhan orang.
Tidak Tersentuh Cahaya Matahari
Saking padatnya, sinar matahari nyaris tidak bisa menembus sebagian dari kawasan di Gang Venus.
Letak rumah yang sangat berdempetan, ditambah lagi tata letak hunian yang dibangun bertingkat, membuat suasana siang layaknya malam hari. Gelap gulita.
Untuk itu, mayoritas penghuni gang mengandalkan cahaya lampu yang dihidupkan 24 jam non stop, siang dan malam.
Selain lampu, setiap rumah dipastikan memiliki kipas angin untuk menghalau udara pengap karena tingkat kelembapan yang tinggi. Kipas angin juga dihidupkan tanpa jeda.
Bukan hanya sinar matahari, saat hujan pun nyaris tidak diketahui oleh warga di Gang Venus.
Kalau pun terdengar hanya suara rintik-rintik hujan yang seringkali tenggelam oleh hingar bingar aktivitas warga.
Warga biasanya tahu ada hujan ketika melihat titik-titik air yang menetes di dinding jika ada kebocoran, atau hujan besar yang membuat saluran pembuangan air di gang meluap.