Wah, ada camilan jangkrik di kota Surabaya! Nah khususnya bagi para pecinta makanan jenis serundeng, rempeyek, dan juga botok mungkin sekali waktu boleh yuk cobain paduan unik ala citarasa jangkrik yang kriuk-kriuk!
Olahan jangkrik populer di kota Surabaya ternyata berasal dari produk industri kecil kuliner di sebuah desa, demikian informasi khusus dari sumber Tempo. Pembuatnya adalah kelompok tani Tani Elok Mekarsari, tepatnya dari RW 8, Kelurahan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, Surabaya.
Para anggota kelompok tani Elok sangat giat memajukan kuliner Jangkrik di kota Surabaya. Setiap harinya, para anggota Elok Mekarsari bisa memproduksi sekitar 25 bungkus rempeyek jangkrik. Setiap bungkus rempeyek berisi 6-7 keping dijual dengan harga Rp 7 ribu.
Proses Memasak Rempeyek dan Serundeng Jangkrik
Para ibu-ibu pemasak jangkrik sudah punya tugas masing-masing. Misalnya pembuatan rempeyek diserahkan kepada Rini dan Bu Subur. Tugasnya sangat penting karena pertama, harus berani mematikan jangkrik! Jika tidak cekatan menangkap, jangkrik-jangkrik muda kaya protein bisa melompat jauh, sebelum berhasil dicemplungkan dalam rebusan air.
Jangkrik-jangkrik mati lalu dipindahkan ke atas wajan untuk disangrai. Jangkrik kering kemudian dipotong-potong, kepala dan kaki harus dibuang. Sisakan bagian badan yang mengandung protein tinggi kemudian potong kecil-kecil.
Baca Juga: Tempat Malin Kundang Dikutuk Jadi Batu di Pulau Pasumpahan, Ini Penampakannya…
Masukkan ke dalam tepung rempeyek yang sudah bercampur bumbu.
Inilah tugas Bu Subur. Di tangan pengusaha catering tersebut, tepung rempeyek digoreng lengkap dengan jangkrik. Hasilnya tentu saja rempeyek jangkrik renyah dan gurih!
Tak jauh beda dari rempeyek, serundeng juga mengambil bagian tubuh jangkrik yang kaya protein untuk kemudian diberi bumbu spesial.
Awal mula ide cemilan jangkrik?
Ary Widiastuti sebagai ketua kelompok tani Elok Mekarsari adalah pemrakarsa industri rumahan itu. Tepatnya berawal dari keinginan mengajukan permohonan bantuan budidaya jangkrik pada akhir 2013 ke Dinas Pertanian Surabaya dan ternyata disetujui.
Terhitung sebanyak 6 kotak berisi 15 jantan dan 15 betina jangkrik diterima Ary Widiastuty. Meskipun sempat bingung mau membuat apa tetapi tak lama kemudian tercetus ide membuat olahan jangkrik sehingga kelompok tani Elok Mekarsari kian berkembang.
“Makanan dari jangkrik bisa menjadi camilan alternatif yang cukup murah,” jelasnya.
Bagaimana, tertarik mencicipi camilan jangkrik bergizi tinggi?