penulispro.com - Awal Maret lalu, tepatnya pada tanggal 1 Maret 2023, Piala Asia U 20 resmi dibuka.
Tim Nasional (Timnas) Indonesia U 20 turut berpartisipasi dengan bergabung di Grup A pada fase penyisihan Piala Asia U 20.
Bersama tuan rumah Uzbekistan, Irak, dan Suriah, masyarakat Indonesia menaruh harapan besar, Garuda Muda mampu mengangkat trofi Piala Asia U 20.
Baca Juga: Perginya Ustad Salmin Al-Mustajib, Sang Maestro Seni Lukis Lulusan Pondok Pesantren Gontor
Harapan itu bukan sekadar angan-angan. Karena selama 18 kali keikutsertaan di Piala Asia U 20, Indonesia pernah sekali juara (1961), dan dua kali runner up (1967 & 1970).
Untuk itu, pada keikutsertaan yang 19 kali ini, publik tanah air berharap banyak kepada pelatih Shin Tae Yong untuk bisa unjuk gigi.
Sayangnya, Dewi Fortuna masih belum berpihak kepada Garuda Muda. Pada Selasa (7/3) malam, Timnas bermain imbang (0-0) dengan Uzbekistan.
Hasil seri tersebut menutup kemungkinan Timnas untuk melaju ke babak selanjutnya. Ada pun Uzbekistan dan Irak melenggang sebagai juara grup dan runner-up.
Indonesia hanya memiliki 4 poin, hasil kalah dari Irak (0-2), menang dari Suriah (1-0), dan imbang pada pertandingan terakhir melawan Uzbekistan.
Walaupun berbagi poin yang sama dengan Irak, namun Indonesia menempati peringkat ketiga di grup karena kalah selisih gol.
Baca Juga: Kamu Harus Tahu: Satu Nusa Satu Bangsa Diciptakan Oleh Komponis Asal Tapanuli, Sumatera Utara.
Euforia Kualifikasi Piala Asia U 20
Keikutsertaan Timnas U 20 pada 2023 ini, sebelumnya dibayangi euforia dari publik sepak bola tanah air.
Pasalnya, Timnas Muda berhasil sebagai kampiun Grup F Kualifikasi Piala Asia U 20 pada September 2022 lalu.
Artikel Terkait
Kamu Harus Tahu: Satu Nusa Satu Bangsa Diciptakan Oleh Komponis Asal Tapanuli, Sumatera Utara.
Perginya Ustad Salmin Al-Mustajib, Sang Maestro Seni Lukis Lulusan Pondok Pesantren Gontor
Simak Asal Usul Budaya Patriarki yang Melekat Kuat, Hingga Stereotip Merugikan Perempuan, Versi Rocky Gerung
Mengenal Sosok Liberty Manik yang Lebih dikenal L Manik, Pencipta Lagu Satu Nusa Satu Bangsa, Asal Tapanuli.
Beberapa Fakta di Balik Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Salah Satunya adalah Terjadi di Bulan Ramadhan.