Penulispro.com - Asal usul kata “Bule” kerap kali membuat siapa saja penasaran.
Kata ini sudah terdengar familiar dan kerap terasa wajar untuk menyebut orang-orang dari ras kaukasoid, yakni mereka yang berkulit putih, rambut pirang, hidung bangir dan tubuh jangkung.
Istilah ini lantas merujuk pada orang atau penduduk yang berasal dari kawasan Amerika dan Eropa.
Tidak heran, penggunaan istilah “Bule” sering dilakukan, baik secara sadar maupun tidak, untuk para turis berkulit putih yang datang ke Indonesia, atau ketika kita berkunjung dan berinteraksi dengan orang luar di mana saja.
Tapi apakah semua orang asing bisa disebut bule, sehingga kamu merasa sah-sah saja untuk menyebut “Bule Korea” atau “Bule Afrika?”
Ketika penggunaan kata “Bule” begitu familiar, apakah kamu sudah tahu asal usul kata “bule” dan mengapa kata tersebut masih digunakan hingga kini?
Pada artikel kali ini, rasa penasaran kamu akan segera terjawab tentang apa itu bule, dan bagaimana cara menggunakannya dengan bijak dan tepat?
Istilah “Bule” Menurut KBBI
Kata “Bule” rupanya terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merujuk pada 3 arti.
Di antaranya adalah Bulai, yaitu kondisi warna kulit yang putih di seluruh tubuh karena kekurangan pigmen.
Artinya, istilah yang pertama ini merujuk pada orang atau hewan yang albino, atau mereka yang memiliki kulit putih karena kelainan tertentu.
Makna kedua adalah orang atau binatang yang berkulit putih.
Pemaknaan kata Bule yang satu ini hampir sama dengan makna yang pertama, bahwa orang bule adalah mereka yang berkulit putih, entah dia orang eropa atau bukan.
Sementara itu, arti bule menurut KBBi yang ketiga adalah orang kulit putih, merujuk pada orang Eropa dan Amerika, atau orang Barat.
Tapi apakah istilah bule hadir begitu saja dan segera populer tanpa alasan? Tentu saja tidak!
