Surat Menyurat dalam Bentuk Elektromagnetik adalah Pilihan Utama, Tapi di Jepang Kantor Pos Pun Masih Eksis!

- Minggu, 5 Februari 2023 | 06:59 WIB
Kotak pos tempat menyimpan surat (pixabay.com @anSICHThoch3)
Kotak pos tempat menyimpan surat (pixabay.com @anSICHThoch3)

Penulispro.com - Alexander Graham Bell, Guglielmo Marconi, John Logie Baird termasuk sederet tokoh yang punya jasa besar mengembangkan teknologi surat menyurat dalam bentuk elektromagnetik adalah seperti sekarang.

Surat menyurat dalam bentuk elektromagnetik adalah inovasi yang tercipta dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik.

Produk surat menyurat dalam bentuk elektromagnetik adalah telepon genggam atau ponsel. Ini merupakan awalnya.

Keberadaan ponsel selain untuk berkomunikasi via suara, tapi juga memiliki fasilitas berkir

Seiring kemajuan teknologi internet, keberadaan surat menyurat berbentuk elektromagnetik pun semakin berkembang.

Fitur yang tersedia tak hanya SMS, tapi bisa menggunakan email, WA, Telegram, dan berbagai fitur canggih lainnya.

Tak ayal, perubahan ini menyebabkan cara lama surat menyurat menggunakan kertas semakin ditinggalkan.

Bahkan kantor pos yang dulunya menjadi primadona, kini perannya mulai banyak digantikan.

Orang tak lagi bertukar salam lewat surat yang kemudian diantar ke kantor pos atau kotak surat, tapi kini cukup melalui ponsel pintar atau komputer personal.

Inikah senjakala dunia surat menyurat menggunakan kertas? Akhir dari kedigdayaan kantor pos setelah puluhan tahun menjadi kiblat para penggila korespondensi?

Masih Eksis di Jepang

Walau tergolong anomali, korespondensi atau surat menyurat masih eksis di Jepang.

Negara yang terkenal dengan teknologinya tersebut, ternyata tetap mempertahankan kebiasaan berkirim pesan melalui media surat/kertas, baik itu ditulis tangan atau diketik.

Bahkan, kantor pos dengan kotak pos di setiap rumah pun ada.
Petugas pos di Jepang sama sibuknya dengan kurir paket lainnya.

Jam kerja pengantaran dimulai dari jam 9 pagi hingga 5 sore. Bahkan bila di kantor pos pusat, layanan bisa sampai jam 7 malam.

Jam kerja pengantaran pos di Jepang mulai dari hari Senin sampai Jumat. Ada pun hari Sabtu dan Minggu, jasa layanan pos tutup.

Fenomena ini kiranya membuat penasaran. Mengapa Jepang masih mempertahankan jasa pengiriman surat menyurat via kantor pos?
Ternyata ini alasannya:

Halaman:

Editor: Frida Firdiani

Tags

Terkini

X