• Minggu, 24 September 2023

Hajime Moriyasu Membungkuk ketika Dikalahkan Kroasia, Ini Arti Ojigi yang Dilakukannya

- Selasa, 3 Januari 2023 | 07:00 WIB
Hajime Moriyasu Membungkuk ketika Dikalahkan Kroasia (Tangkapan layar Youtube @bolamutimnas)
Hajime Moriyasu Membungkuk ketika Dikalahkan Kroasia (Tangkapan layar Youtube @bolamutimnas)

Penulispro.com - Piala Dunia 2022 di Qatar telah usai. Ada banyak cerita menarik mengiringi pergelaran akbar empat tahunan itu. Salah satunya adalah saat Hajime Moriyasu membungkuk. Ekspresi kesedihan dan permohonan maaf usai Jepang menelan kekalahan dari Kroasia di babak 16 besar.

Bagi kamu yang familiar dengan kebudayaan Jepang, tentu memahami makna ketika Hajime Moriyasu membungkuk. Ya, tindakan membungkukkan badan itu dikenal dengan nama ojigi. Suatu bentuk budaya dari Negeri Sakura yang mengandung filosofi mendalam. Bukan sekadar perilaku basa-basi atau kepatutan semata.

Tindakan Hajime Moriyasu membungkuk atau ojigi merupakan budaya Jepang berupa bahasa tubuh yang menunjukkan rasa hormat. Jepang terkenal dengan sikap ramah dan hormatnya dalam keseharian. Selain itu, ojigi juga berarti menunjukkan rasa bersalah atau permohonan maaf mendalam.

Macam-macam Ojigi

Ojigi ternyata ada beberapa jenis, yakni:

- Ojigi eshaku membungkuk 15°. Fungsi ojigi eshaku menyapa teman atau rekan kerja yang dikenal. Namun, teman tersebut tidak terlalu akrab.

- Sedangkan Ojigi keirei membungkuk 30° yang sangat formal. Fungsinya untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada orang yang lebih tua, jabatan yang lebih tinggi atau kepada atasan.

- Ojigi saikeirei membungkuk 45°, untuk menunjukan rasa hormat, bersalah atau permintaan maaf yang mendalam.

Ojigi Saikeirei

Nah, dari tiga jenis ojigi itu, Hajime Moriyasu melakukan yang ketiga yakni ojigi seikeirei. Amat beralasan pelatih Jepang itu melakukannya. Timnas Jepang sempat memberi angin segar kepada penggemarnya usai lolos sebagai juara Grup E setelah mengalahkan Jerman (2-1) dan Spanyol (2-1). Namun sayang, langkah Jepang terhenti setelah kalah dari Kroasia dalam babak adu penalti (1-3) usai imbang (1-1) pada waktu normal.

Walaupun kekalahan itu bisa dikatakan ‘terhormat’ karena kalah dalam adu penalti yang merupakan adu mental dan keberuntungan, tapi tidak menjadi alasan pembenaran bagi Hajime Moriyasu. Ia tetap melakukan ojigi seikeirei kepada penggemar dan seluruh rakyat Jepang.

Sikap Hajime Moriyasu patut diacungi jempol. Dengan kerendahan hatinya, ia mengakui kesalahan dan bertanggung jawab atas kekalahan anak asuhnya di Timnas Jepang. Sebagai ekspresi permohonan maafnya, ojigi seikeirei menjadi pilihan.

Sikap yang gentleman ya. Dari tindakan Hajime Moriyasu membungkuk, bisa kita ambil hikmahnya. Sebagai pemimpin, tidak ada salahnya mengakui kekalahan dan kesalahan atas perilaku yang dilakukan. Jangan lepas tanggung jawab atau malah menuding pihak lain.

Editor: M. Isa Jatinegara

Tags

Terkini

X