Penulispro.com - Penangkapan ikan ilegal dianggap meresahkan banyak negara di dunia, karena menyangkut perekonomian negara dan masyarakatnya. Karena itulah, lebih dari 200 delegasi berkumpul di Bali dalam pertemuan Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO) yang keempat untuk memberantas penangkapan ikan ilegal.
Dalam pertemuan tersebut, para pihak mencapai kesepakatan terhadap Tindakan Negara Pelabuhan (Port State Measures Agreement – PSMA) dalam mencegah dan memberantas penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur.
PSMA adalah perjanjian internasional yang secara khusus menargetkan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan diatur.
Perjanjian ini menghentikan kapal yang melakukan penangkapan ikan ilegal untuk mengakses pelabuhan, sehingga menghalangi ikan yang berasal dari penangkapan ikan tersebut untuk memasuki pasar.
Hingga saat ini, PSMA diikuti oleh 75 pihak, termasuk Uni Eropa dan seluruh anggotanya.
Pertemuan yang diselenggarakan di Bali ini merupakan forum dua tahunan untuk hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kesepakatan-kesepakatan tersebut.
Dalam siaran pers dari FAO, Direktur Jenderal FAO, Qu Dongyu, mengemukakan bahwa penangkapan ikan olehal adalah ancaman bagi konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya dan ekosistem laut, serta mata pencaharian jutaan orang.
“Perikanan tangkap berkelanjutan dan akuakultur berkelanjutan memiliki potensi besar untuk memberi makan dan menyehatkan populasi dunia yang terus bertambah dan meningkatnya permintaan akan makanan akuatik yang sehat” lanjut Dr. Dongyu.
Sedangkan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk menghapuskan praktik perikanan ilegal, unreported, and unregulated fishing.
Sebagai negara kepulauan, sekitar 140 juta penduduk bergantung pada sumber daya laut untuk memenuhi kebutuhan proteinnya, dan bekerja di wilayah pesisir di Indonesia.
Baca Juga: Tujuh Cara Menambah Nafsu Makan, Salah Satunya dengan Menghindari Minum Banyak Sebelum Makan
“Untuk itu Indonesia berkomitmen untuk menciptakan laut yang sehat dan berkelanjutan, serta meniadakan praktik penangkapan ikan penangkapan ikan yang llegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (IUU fishing) serta mengintensifkan penegakan hukum,” kata Sakti.
Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal menyoroti Indonesia sebagai salah satu penandatangan awal Port State Measures Agreement (PSMA) sejak November 2009.
“Selama bertahun-tahun, FAO telah bekerja dalam kemitraan yang erat dengan Pemerintah Indonesia dan negara-negara lain di Kawasan Asia Pasifik dalam mengembangkan dan mengelola sector perikanan dan akuakultur, sekaligus menanggapi keadaan darurat yang berdampak pada sektor-sektor tersebut”, kata Aryal.
Artikel Terkait
Bikin Makan Tambah Lahap, Resep Ikan Kerapu Bakar Manis Asam Pedas Ini Sedapnya Mantap
Odeng Terbuat dari Ikan, Jajan khas Negeri Ginseng yang Gurihnya Menggoda
Ternyata Makanan Kesukaan Ikan Bawal adalah Buah-buahan! Buah Apa Saja Suka
Inilah Cara Mengelola dan Modal Awal Usaha Ikan Hias, Dapat Anda Tiru!
Mengenal Jenis Ikan Hias “Doctor Fish” yang Diburu untuk Terapi