Islandia Terkenal dengan Tak Ada Malam saat Musim Panas, Datang Musim Dingin Giliran Mentari Enggan Menyapa

Penulispro.com - Islandia terkenal dengan keunikan alam dan budayanya. Begitu memukau mata dan menyeret kenangan yang tak mungkin dilupa.

Tak hanya itu, Islandia terkenal dengan absennya nyamuk karena udara yang dingin membeku. Spesies penghirup darah manusia itu kiranya tak kuat berlama-lama di negeri ini.

Namun dari semua keunikan tersebut, Islandia terkenal dengan ketidaklaziman pada masa pergantian waktu, yakni kala siang dan malam.

Ya, jangan kaget jika kamu berkunjung ke negara paling utara di dunia ini.

Menemukan ternyata durasi siang dan malamnya berbeda dengan kebanyakan negara-negara lain di dunia.

Jika tak kuat-kuat tekad, segera angkat kaki bisa menjadi pilihan yang paling realistis untuk diambil.

Siang dan Malam

Terletak di 64°08 Lintang Utara, Islandia beribu kota di Reykjavik, dan merupakan pulau terbesar di Eropa setelah Inggris Raya.

Nah, kembali pada ulasan tentang durasi siang dan malam di Islandia, negara ini tidak memiliki waktu malam saat musim panas. Jadi, matahari bersinar full selama 24 jam.

Sebaliknya saat musim dingin, siang hari yang tidak mungkin ditemui. Hanya bulan dan bintang yang bisa dipandang selama seharian penuh.

Bagi masyarakat Islandia, fenomena waktu seperti itu sudah biasa.

Mereka pun adem ayem beraktivitas tanpa memperdulikan jika siang terus-menerus, atau sebaliknya malam yang tak kunjung berakhir.

Tapi bagi pengunjung yang belum terbiasa, fenomena ini bisa menjadi ‘bencana’.

Bayangkan, jika tidak ada gelap sebagai penanda waktunya malam untuk istirahat, maka jam biologis dari orang tersebut menjadi kacau.

Begitu pun saat malam hari tanpa siang, tubuh secara refleks terus meminta untuk beristirahat padahal harusnya beraktivitas.