Midway, Titik Balik Pertempuran Amerika-Jepang di Perang Dunia II

Penulispro.com - Film Midway tetap menarik dilihat hingga saat ini. Film ini garapan sutradara Roland Emmerich yang dirilis pertama kali akhir tahun 2019. Pasca penghancuran Pearl Harbour, Intelijen Militer AS, Edwin Layton (diperankan Patrick Wilson), menyebut Jepang akan kembali menyerang dan berfokus di Midway.

Di sinilah cerita dimulai. Film Midway menggambarkan titik balik pertempuran Amerika – Jepang selama Perang Dunia II. Tragedi Midway terjadi di belahan Pasifik yang konon mengubah arah sejarah Perang Dunia II.

Baca Juga: Kota Paris Bau Busuk, Sampah Menumpuk. Apa Penyebabnya?

Midway Merekam Sejarah

Film Midway berdurasi sekitar 138 menit yang menyuguhkan cinematic epic rekam sejarah di masa tahun 1942. Seorang Laksamana Jepang, Isoroku Yamamoto (diperankan Etsusi Toyokawa), memberi ultimatum kepada AS melalui Letnan Edwin Layton agar tidak mengganggu suplai minyak di perairan Pasifik.

Pada 7 Desember 1941, Jepang menghancurkan Pearl Harbour. Ini pukulan telak bagi Amerika karena hampir sebagian kekuatan perang AS berada di wilayah tersebut. Beberapa saat kemudian, Laksamana Yamamoto membuat ide gila lagi. Jepang ingin melanjutkan serangan, kali ini menuju Pulau Midway.

Rencana itu pun tercium Layton. Kode rencana perang pun berhasil dipecahkan atas bantuan kriptanalis, Joseph Rochefort (diperankan Brennan Brown).

Akhirnya, Edward Layton pun berhasil meyakinkan Gedung Putih. Dan keputusan perang pun diambil. Armada Angkatan Laut AS dikerahkan dipimpin Letnan Dick Best (diperankan Ed Skrein) dan rekannya James Murray (diperankan Keenan Johnson). Murray harus rela meninggal Anne, istrinya (diperankan Mandy Moore) dan anaknya demi membela negara.

Pelajaran dari Film “Midway”

Film Midway berlatar sejarah dan semua adegan bermotif sejarah, begitu review kritikus film di beberapa media Amerika. Ada nilai universal yang penting dan berlaku di seluruh dunia.

Nilai itu adalah perlunya nasionalisme dan perang bukan jalan terbaik menyelesaikan konflik. Namun perang terkadang harus dipilih karena alasan tertentu dengan pertimbangan politis.

Melihat kembali Film Midway cukup penting untuk menghidupkan kembali spirit nasionalisme setiap warga dunia. Demikian diungkapkan Gil Robertson, kritikus film asal Amerika salah satu pendiri AAFCA (African American Film Critics Association). ***