Penulispro.com - Baru-baru ini media sosial digemparkan adanya wabah Tranq yang melanda Philadelphia, Amerika.
Wabah Tranq membuat para pecandu narkoba berlaku seperti zombie.
Kemunculan wabah Tranq adalah akibat penggunaan obat Xylazine.
Penyalahgunaan obat tersebut pertama kali ditemukan tahun 2000-an di Puerto Rico.
Menurut National Institute on Drug Abuse, Xylazine diklasifikasikan sebagai depresan sistem saraf pusat.
Pada awalnya, Xylazine adalah obat bius untuk binatang yang legal dan disetujui penggunaannya di Amerika.
Namun, para pecandu narkoba sering mencampur Xylazine dengan narkotika jenis lain seperti fentanyl, kokain, dan heroin untuk meningkatkan efek dari narkotika tersebut.
Penggunaan obat tersebut makin populer pada 2018 dan membuat penggunanya tidak mampu mengontrol gerakan mereka, bahkan berlaku seperti orang kesurupan.
Pemakaian Xylazine bisa berakibat fatal bagi kesehatan, antara lain menyebabkan otot dan kulit membusuk, memperlambat pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah.
Philadelphia memang dikenal sebagai pasar bebas narkoba.
Jalan-jalan di kota tersebut dipenuhi para pengguna narkoba yang melamun, bahkan pingsan.
Tragisnya, penggunaan Xylazine di Amerika meningkat hingga empat kali lipat dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2021 lalu, dikabarkan terdapat 107 ribu kematian akibat overdosis obat.
Artikel Terkait
Mengapa Negara – Negara ASEAN Merencanakan ASEAN Drug Free 2015? Sebagai Upaya Pencegahan Peredaran Narkoba
Mengapa Peredaran Narkoba Semakin Meluas? Kebutuhan Pasar yang Tinggi dan Motif Mencari Keuntungan Alasannya!