Kanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker yang dimiliki oleh wanita. Kanker ini merupakan jenis kanker yang masuk dalam 8 besar jenis kanker yang biasa menyerang wanita. Selain itu masuk ke dalam 5 besar jenis kanker penyebab kematian wanita di Amerika Serikat.
Janis kanker indung telur ini sering disebut sebagai “silent killer” atau pembunuh yang diam.
Hal tersebut karena gejala yang timbul tidak begitu kelihatan sehingga penderita sulit mengetahui penyakit ini sejak awal. Gejala awal penyakit ini ditandai dengan gejala yang tidak terlalu serius seperti bengkak, sakit perut, atau tekanan pada panggul.
Sebagai akibatnya banyak kemudian terlambat mendiagnosa penyakit ini, 75 persen dari pasien telah memiliki kanker ovarium yang sudah menyebar mendekati organ. Pasien yang mampu bertahan hidup tidak kurang dari 50 persen.
“Ini sangat penting bagi perempuan untuk mengerti risiko mereka terhadap kanker ovarium dan kemudian melakukan ramalan awal berdasarkan faktor, umur, lingkungan, gaya hidup, diagnosa awal, dan sejarah keluarga,” kata Sue Friedman, pendiri dari Facing Our Risk of Cancer Empowered.
“Tambahannya, risiko berkembangnya kanker ini meningkat dengan adanya gen yang abnormal seperti mutasi BRCA1 dan BRCA2.”
Berikut ini beberapa fakta yang perlu diketahui tentang penyakit kanker ovarium:
1. Sekitar 22.000 wanita di Amerika Serikat didiagnosa menderita penyakit ini pada tahun 2014
2. Kanker ovarium merupakan penyakit yang ovariumnya tumbuh tak terkendali dan membentuk tumor sehingga menyebabkan ketidaknormalan.
3. Semua perempuan memiliki risiko menderita penyakit ini, sekitar 90 persen dari perempuan yang didiagnosa menderita penyakit ini berusia lebih dari 40 tahun
4. Jumlah terbesar dari penderita kanker jenis ini adalah perempuan dengan usia 60 tahun ke atas
5. Mutasi gen BRCA memiliki peranan yang penting dalam penyakit ini. Dalam populasi sekiat 1,4 persen wanita akan didiagnosa menderita kanker ovarium dengan 40 persennya memiliki mutasi BRCA.
Jika kita ternyata didiagnosa menderita penyakit ini maka perlu segera mendapatkan penanganan dari dokter. Mengikuti program-program pendukung bagi penderita kanker juga merupakan hal yang sebaiknya dilakukan. Menerapkan gaya hidup yang sehat seperti menjaga pola makan bisa diterapkan untuk upaya pencegahan penyakit ini.
