Mengelola self-criticism atau mengelola kritik pada diri sendiri adalah hal yang sebaiknya dilakukan. Beberapa orang terbiasa mengkritik dirinya sendiri. Misalnya saja saat melakukan kesalahan di tempat kerja maka di dalam hati akan mengatakan, “Bodoh, bagaimana bisa tidak tahu akan hal itu?”, atau saat bercermin mengatakan, “Penampilanku tampak buruk dan kelelahan”.
Hal-hal tersebut sering kali kita dengar dan tampak wajar. Tapi kritik diri sendiri tersebut ternyata harus dikelola dengan baik agar berdampak baik bagi diri kita.
Kritik Diri Sendiri Tidak Akan Memotivasi
Sebagian orang berpendapat bahwa mengkritik diri sendiri sama juga artinya dengan memotivasi. Mereka beranggapan bahwa tanpa kritik maka mereka akan kesulitan memotivasi dirinya sendiri. Padahal kritik diri sendiri tersebut tidak akan memberikan motivasi malah kebalikannya.
Terlalu banyak mengkritik diri sendiri bisa menjadi gejala depresi. Mengkritik diri sendiri tidak akan memotivasi dan malah menurunkan kreativitas dan produktivitas kita. Lihatlah orang-orang yang sukses, apakah mereka suka mengkritik diri sendiri? Apakah kritikan pada diri sendiri tersebut benar-benar dapat merubah diri kita menjadi lebih baik?
Jangan Menganggap Kritik Diri Sendiri Berlebihan
Kita memang tak bisa menghindari bisikan hati yang kadang berupa kritikan pada diri sendiri. Namun, jangan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang harus terus dipikirkan.
Memiliki pikiran negatif tersebut tidak harus menjadi fokus utama. Fokus utama kita tentunya mencapai tujuan hidup kita, seperti bekerja dengan baik dan tepat waktu. Terlalu memusingkan tentang kritik pada kelemahan diri sendiri malah membuang-buang energi dan tenaga kita.
Sebaiknya terus maju ke depan, berproduktivitas, sementara kritik diri sendiri tersebut kita tinggalkan di belakang.
Mengganti Kritik Diri Sendiri dengan Mengoreksi Diri Sendiri
Mengoreksi diri sendiri adalah hal positif yang harus kita lakukan daripada melakukan kritik diri sendiri.
Mengoreksi diri sendiri atau memperbaiki diri adalah jawaban dari kelemahan yang kita miliki. Saat kita melakukan kesalahan maka secepatnya kita mengoreksinya, bukannya hanya mengkritik diri sendiri saja.
Mengelola kritik menjadi penting agar kita tidak tenggelam dalam kritik yang dapat membuat kita depresi. Terapkan satu standar dalam kehidupan kita agar kita juga tidak bingung dalam menilai diri kita sendiri. Mengoreksi adalah hal yang tepat daripada hanya sekedar mengkritik diri sendiri.
