Penulispro.com - Melansir dari Ignyte Brands, psikologi warna adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari warna sebagai faktor yang dapat memengaruhi perilaku manusia.
Dengan kata lain, psikologi warna memberikan informasi bahwa warna punya pengaruh terhadap emosi atau perilaku seseorang.
Studi dalam psikologi warna pun menjangkau pada warna pakaian seseorang yang bisa menjadi cerminan kepribadiannya.
Jadi, warna tak sekadar bernilai estetika dalam dunia fashion atau mode berpakaian.
Boleh percaya atau tidak, faktanya dalam ilmu psikologi menemukan bahwa warna pada pakaian yang dikenakan berkorelasi dengan aspek emosi si empunya.
Mengulas sejenak mengenai emosi, setidaknya ada dua kategori terkait hal tersebut, yakni emosi dasar (primer) dan emosi campuran (mixed).
Mengacu pada teori dari Plutchik, emosi dasar pada manusia secara umumnya terbagi atas 4 bentuk. Yaitu kegembiraan (joy), kesedihan (sadness), kemarahan (anger), dan ketakutan (fear).
Ada 2 lagi emosi dasar pada manusia, yakni keterkejutan (surprise) dan rasa jijik (disgust). Namun kedua emosi ini masih menjadi bahan perdebatan dari para pakar psikologi, apakah digolongkan sebagai emosi dasar atau bukan.
Nah, perpaduan dari keempat atau keenam emosi dasar itu kemudian melahirkan emosi campuran.
Contoh, emosi senang (joy) yang berkombinasi dengan penerimaan (acceptance) akan melahirkan emosi cinta (love), emosi sedih (sadness) yang berkombinasi dengan kejutan (surprise) akan melahirkan kekecewaan yang mendalam (disappointment).
Baca Juga: Menguak Rumus Sedekah dalam Islam, Hanya Semalam Bisa Bersedekah Senilai 2,1 Triliun!
Warna-warni Pakaian
Kembali lagi pada ulasan mengenai warna pada busana seseorang, emosi punya karakteristik sebagaimana energi, harus tersalurkan.
Untuk itu, emosi memerlukan beragam media sehingga seseorang bisa mengomunikasikannya kepada lain walau seringkali tanpa disadarinya.
Salah satunya adalah pakaian. Dengan demikian, pakaian yang dikenakan itu sedikit banyak mencerminkan aspek psikologis atau suasana emosi pemakainya.
Artikel Terkait
Wajib Ditonton, Film Kembang Api yang Mengangkat Isu Mental Health! Mengapa Cenderung Mengakhiri Hidup?
Multitasking, Baik atau Buruk? Ternyata Ini Dampak Multitasking untuk Kesehatan Mental!
Darurat Kesehatan Mental Remaja Indonesia, Semua Pihak Harus Waspada!
19 Cara Menumbuhkan Mental Entrepreneur Pada Anak. Kiat Membekali Anak dengan Skill Khusus
Begini Cara Menjaga Kesehatan Mental, Ternyata Mudah dan Wajib Dilakukan Sejak Usia Dini!