BPOM Berantas Kosmetik Ilegal, Paling Banyak Mengandung Merkuri dan Rhodamin B

Penulispro.com - Berantas kosmetik ilegal! Demikian seruan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta, pekan lalu.

Seruan berantas kosmetik ilegal tersebut seiring dengan banyaknya temuan kosmetik mengandung bahan berbahaya, yakni Merkuri dan Rhodamin B.

Dalam sidak BPOM sepanjang tahun 2022, produk kosmetik ilegal paling banyak ditemukan. Terdapat kandungan merkuri dan Rhodamin B dalam takaran tinggi yang sangat membahayakan penggunanya.

Menurut catatan BPOM, pihaknya telah melakukan operasi penindakan mulai tahun 2021 hingga akhir 2022. Ditemukan sekitar 738 jenis produk kosmetik ilegal dengan total 66.100 pieces lebih. Jika dinominalkan setara dengan Rp 1,6 miliar lebih.

Baca Juga: Yuk, Buat Buket Buat Hari Guru untuk Mengenang Jasa Mereka!

Apa Bahaya Rhodamin B dan Merkuri?

Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetis yang biasa digunakan di pabrik tekstil dan kertas. Menurut Permenkes Nomor 239/Menkes/Per/V/85 menyatakan Rhodamin B merupakan zat yang dilarang penggunaannya pada makanan.

Secara fisik zat pewarna Rhodamin B ini sangat menarik. Tetapi jika bersentuhan langsung dengan tubuh manusia (kulit maupun terkonsumsi) akan menyebabkan dampak sangat berbahaya.

Rhodamin B mampu menyebabkan iritasi mata serta memicu munculnya kanker jika dipaparkan ke tubuh dalam jangka tertentu, demikian disebutkan dalam The Healthy Journal, Amerika.

Sementara itu, Merkuri merupakan zat kimia yang sangat tidak dianjurkan untuk kulit manusia. Biasanya Merkuri menjadi ‘zat andalan’ kosmetik ilegal, terutama pemutih wajah.

Dikatakan dr Nenden Sobarna, ahli Dermatovenereologist, Merkuri dapat menyebabkan gangguan pencernaan, pernapasan, ginjal, dan kulit.

Paparan Merkuri pada tubuh manusia, menurut Nenden, dapat ditandai munculnya jerawat meradang, alergi wajah, iritasi kulit, hingga kanker kulit.

Apa Bahaya Kosmetik Ilegal?

Mengetahui kandungan dua zat berbahaya tersebut, jelas kosmetik ilegal sangat membahayakan penggunanya.

Dikatakan Penny K Lukito, Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) bahwa kosmetik ilegal sangat berbahaya.