Penulispro.com - Perilaku flexing semakin marak sekarang ini dan bertebaran di media sosial. Perilaku tersebut sering digunakan sebagai ajang pamer tentang keberhasilannya.
Namun, perilaku flexing saat ini menjadi sasaran empuk untuk diperiksa hartanya, apakah melalui jalur yang benar atau tidak. Sudah banyak pejabat yang gemar flexing kemudian dilakukan pemeriksaan semua hartanya.
Yang dimaksud dengan perilaku flexing adalah suatu sikap dari seseorang untuk memamerkan harta dan kekayaannya. Namun, flexing sendiri malah kemudian menjadi strategi marketing untuk menciptakan kekayaan semu yang bertujuan memikat target.
Alasan Perilaku Flexing Dari Sisi Psikologis
Ternyata, ada beberapa alasan mengapa sekarang ini marak yang berperilaku flexing. Berikut ini perilaku flexing yang dilihat dari sisi psikologis.
1. Menunjukkan status sosial
Tidak dipungkiri jika status sosial menjadi sangat penting di era yang serba media sosial ini. Seseorang akan lebih dihargai jika dianggap memiliki status sosial yang tinggi.
Orang yang terlalu peduli dengan status sosial dan melakukan apa saja untuk menunjukkan status sosialnya, biasanya karena tidak pernah mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang terdekatnya.
2. Membutuhkan pengakuan dari orang lain
Pengakuan dari orang lain bahwa dirinya kaya dan sukses akan membuatnya merasa lebih unggul dari orang lain.
Kondisi ini kemungkinan disebabkan dirinya tidak memiliki rasa percaya diri yang bagus sehingga membutuhkan pengakuan dari orang lain.
3. Rasa tidak aman
Seseorang yang memiliki perilaku flexing kebanyakan memiliki rasa tidak aman. Dirinya merasa jika di saat mempunyai kekayaan dan harta yang banyak akan lebih aman, karena hanya ingin mempunyai teman yang solid dan diterima di lingkungan tertentu.
Namun sayangnya biasanya teman semacam itu tidak benar-benar ingin berteman dengannya.
4. Menutupi kekurangan diri
Perilaku flexing yang dilakukan dengan pamer harta kekayaan di media sosial bisa jadi untuk menutupi kekurangan diri. Adanya kekayaan tersebut hanya ingin membuat orang lain terkesan.
Artikel Terkait
Kedekatan Orang Tua dan Anak Mempengaruhi Perilaku?
Benarkah Media Sosial Mampu Mempererat Persahabatan? Lantas, Seberapa Perlu Hubungan Secara Real?
Media Sosial Membantu Kita Berbicara Tentang Kesehatan Mental, Kok Bisa?
Perilaku Keluarga Kwong Kau, Mantan Mertua Abby Choi, Bikin Geram! Perselingkuhan, Mutilasi, dan Konspirasi
Perilaku Kedermawanan dalam Islam, Sedekah layaknya Buah yang Manis dan Lezat Rasanya