Inilah Cara-cara Terbaik dalam Menegosiasikan Harga Naskah ke Penerbit

Penulispro.com - Menegosiasikan harga naskah yang kita tulis tentu tidak semudah yang ada dalam pikiran.

Terlebih bila menegosiasikan harga naskah tersebut ditujukan ke penerbit, tentu banyak pertimbangan yang harus kita ketahui dan pahami sebelumnya.

Namun, ketika telah mengetahui cara bagaimana menegosiasikan harga naskah milik kita, tentu saja terasa menjadi lebih mudah untuk melakukannya.

Baca Juga: Ternyata Cokelat Mampu Meningkatkan Daya Ingat: Ini Kandungan dan Cara Mengonsumsinya, Mau Coba?

Mental Block Penulis

Dalam turun naiknya dinamika aktivitas menulis seorang penulis, tentu saja sesekali pernah mengalami pasang surut yang cukup berarti, atau bahkan mungkin tidak terlalu berarti, tergantung pada yang mengalaminya sendiri.

Namun, ketika terjadi hal di kala harus menegosiasikan harga naskah, kadangkala ini menimbulkan mental block penulis, karena penulis tetiba menjadi cukup frustasi untuk melewati fase ini.

Karena kerja keras yang tidak kenal lelah yang kita lakukan, tiba-tiba saja seolah mengalami hal buntu ketika sampai pada negosiasi harga sebuah naskah karya yang kita tulis, hanya karena kita tidak memahami bagaimana cara menentukannya.

Sebagai ungkapan penghibur bagi para penulis, bahwa satu atau dua kali naskah kita ditolak oleh penerbit itu merupakan hal biasa, bahkan sepuluh kali pun, karena seorang penulis best seller pun bahkan pernah mengalami penolakan hingga 60 kali dalam hidupnya.

Ketika memahami ini, setidaknya jangan menjadikan penolakan tersebut karena sulitnya menegosiasikan harga naskah, menjadi mental block yang akan menutup ide-ide dan pikiran cemerlang kita.

Cara-cara Terbaik Negosiasi Harga

Menegosiasikan harga naskah di dalam dunia penerbitan, tentu saja benar-benar akan sangat dipertimbangkan oleh Penerbit, karena hal ini menyangkut kepada hal untung dan rugi yang dirasakan lebih dulu oleh si penerbit.

Karena itu tugas kita sebagai penulis adalah mencari tahu jenis naskah apa yang sekiranya benar-benar dilirik oleh penerbit, serta dianggap dapat menguntungkan penerbit secara profit.

Sehingga jangan memposisikan diri untuk berseberangan dengan pertimbangan penerbit, dan menganggap idealisme penerbit tidak sejalan dengan idealisme kita yang tertuang di dalam tulisan dan naskah karya yang kita buat.

Namun sebaiknya justru berusaha merangkul dan berempati dengan penulis, dengan cara memahami jenis-jenis tulisan atau tema tulisan apa yang trending, menarik atau cukup menjual, sehingga menjadi sangat layak untuk diterbitkan.