Menggiurkan, Raup Cuan dari Bisnis Percetakan! Apa Rahasianya?

Penulispro.com - Raup cuan dari bisnis percetakan, kenapa tidak? Meskipun saat ini era teknologi informasi, hidup serba digital, bisnis percetakan selalu punya cara bertahan.

Cuan dari bisnis percetakan selalu akan mengalir karena sehebat apapun laju teknologi informasi, barang cetakan tetap dibutuhkan. Bahkan keduanya dapat berkolaborasi secara mutualistik.

Instansi pemerintah dan swasta, dunia pendidikan, dan banyak lembaga lainnya, dipastikan membutuhkan barang cetakan untuk menunjang kelancaran kegiatannya. Disinilah bisnis percetakan ‘nyaman’ bertahan.

Trik Bisnis Percetakan

Dalam salah satu buku yang ditulis Dahlan Iskan, bos percetakan asal Madiun, Jawa Timur, yang juga mantan menteri mengatakan bahwa menjalankan bisnis percetakan harus peka terhadap perkembangan teknologi.

Berikut beberapa tips meraup cuan dari bisnis percetakan di era hypermodern saat ini.

1. Diversifikasi Produk Cetakan

Terdapat berbagai jenis barang cetakan, mulai kertas, kain, plat aluminium, dan lainnya. Diversifikasi produk adalah pembuatan varian produk sesuai kebutuhan pasar.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, membuat varian produk cetakan tidak harus dalam jumlah besar. Dengan kata lain, buatlah dalam jumlah terbatas, lempar ke pasar melalui jejaring media sosial.

Bagaimana mengetahui selera pasar? Cukup mudah di era saat ini, yakni pantau melalui jejaring media sosial. Disinilah pernyataan Dahlan Iskan berlaku; peka terhadap pasar!

2. Bangun Customer Base Kekinian

Jika varian produk cetakan telah tercipta, misalnya kaos limited edition, tahap berikutnya, bangun customer base. Apa itu? Basis konsumen atau calon pembeli.

Lagi-lagi, teknologi informasi mempermudah pekerjaan ini. Manfaatkan website, youtube, dan media sosial lainnya untuk promosi. Perlahan akan terkumpul orang-orang yang berminat sama terhadap produk tersebut.

Sekumpulan orang minat sama inilah yang disebut customer base. Bisnis percetakan akan bergelimang banyak cuan manakala mampu merawat basis konsumennya.

3. Sinkronisasi Teknologi Digital