Penulispro.com - Jika menilik bagaimana Salim Group Indonesia berbisnis selama bertahun-tahun dimana ia bukan sekedar menjadi orang kaya, namun ialah konglomerat yang tetap bertahan hingga saat ini dengan berbagai macam bisnisnya.
Tanpa kita sadari produk yang kita gunakan dan kita konsumsi adalah bagian dari Salim Group Indonesia.
Berbeda dengan orang kaya yang memiliki banyak duit, namun jika konglomerat, dia adalah orang yang melakukan konglomerasi, dimana ia menguasa bisnis dari hulu hingga hilir, itulah pemilik Salim Group Indonesia.
Pada youtube @Bennix yang membahas Salim Group Indonesia dimana bisnis pertamanya sebenarnya sebagai trader komoditas, Cengkeh. Bisnisnya naik turun yang melewati era Belanda dan Jepang, dan Berjaya di era Presiden Soeharto, dan menjadi orang terdekat Presiden Soeharto kala itu.
Ia pun dapat membuka bisnis terbesarnya yaitu Tepung Terigu yang sudah kita kenal, Bogasari.
Yang menarik Indonesia tidak memiliki gandum, namun Sudono Salim pemiliki Salim Group pertama membangun pabrik Tepung Terigu yang terbesar di Indonesia, dan membeli gandum dari Bulog.
Tahun 1990, ekonomi Indonesia booming dan produksi mereka naik. Salim group yang memang dekat dengan Presiden Soeharto yang tentunya juga mudah untuk berkomunikasi dengan Bulog sangat mempermudah Salim Group untuk berbisnis tepung terigu.
Tanpa disadari tepung yang sering wara-wiri di minimarket juga dimiliki Salim Group seperti segitiga biru, cakra kembar, dan kunci biru.
Salim Group pun memutar otak, bahwa Indonesia untuk makanan pokok tidak hanya nasi saja, namun ia mengubah bahwa Indomie dapat membuat Indonesia menjadi pilihan makanan pokoknya yang kedua, dan Indomie pun diekspor.
Sejak mengeluarkan rasa Indomie kari, permintaan indomie pun melambung tinggi.
Saat mie kari ayam sedang booming, mereka mengambil kesempatan untuk launching produk barunya mie goreng, dan juga sangat laku hingga hari ini.
Pemikiran Sudono Salim, tidak hanya sekedar mencari untung, namun ia mengkolomerasi kembali dengan bisnis yang lain. Dari bisnis Indomie, Sudono Salim berpikir bagaimana caranya juga berbisnis Ayam, namun bahan tepungnya dari bisnisnya sendiri, dan jadilah KFC ayam tepung, yang tepungnya berasal dari Salim Group.
Beberapa bisnis lain yang tidak kita sadari sering kita konsumsi yang juga dimiliki Salim Group Indonesia, yaitu Minuman seperti Indomilk, susu Milk Kuat, susu Cap Enak, Snack Qtela, Chitato, Lays, Chitos, JetSet, Chiki, Duetto, dan juga merambah bisnis roti yaitu Sari Roti.
Yang paling mencengangkan adalah Warunk Upnormal, yang mienya berasal dari tepungnya Salim Group ini, namun saat ini Warunk Upnormal sedang mengalami kelesuan pada bisnisnya dan mendekati bangkrut.
Artikel Terkait
Cara Memulai Membuka Bisnis Bengkel Mobil, Hasilnya Bisa Meraup Cuan Puluhan Juta!
Inilah Beberapa Peralatan Bengkel Otomotif Bila Anda Ingin Memulai Bisnis Bengkel Otomotif
Membuka Jalan Ekspor Produk Bisnis Rumahan Agar Lebih Laku di Pasaran
5 Jenis Laporan Keuangan UMKM Agar Bisnis Lebih Akuntable
5 Manajemen Keuangan UMKM Ini Harus dilakukan Agar Bisnis Cepat Berkembang